Sabtu, 31 Oktober 2009

Buah khuldi

Buah Khuldi
Allah melarang Adam dan Hawa mendekati pohon khuldi, menurut penulis, karena buah khuldi mengandung zat perangsang nafsu sex. Adam dan Hawa dapat diperdaya iblis karena Hawa dan Adam dalam suasana terangsang birahinya, setelah memakan buah khuldi. Sehingga iblis dapat menanggalkan pakaian Adam dan Hawa, sehingga telanjang.

Apakah iblis berusaha menggoda Adam dan Hawa agar melakukan hubungan sex di dalam surga? Untuk melicinkan maksudnya iblis melalui tahapan menggoda itu dari makan buah khuldi yang mengandung zat perangsang sex. Ataukah buah khuldi telah menjadi sebab kesempurnaan rancang bangun atau desain tubuh manusia sehingga memiliki nafsu sex?

QS Thaahaa 20:117. Maka kami berkata: "Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka.
QS Ala’raf 7:20. Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga)".
QS Thaahaa 20:120. Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?"
QS Ala’raf 7:21. Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. "Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua",
QS Ala’raf 7:22. maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?"

QS Thaahaa 20:121. Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia.

Adam

ADAM AS BUKAN HASIL PROSES EVOLUSI
Oleh Zulfahmi
Adam adalah manusia pertama yang diciptakan Allah, manusia kedua yang diciptakan Allah adalah Hawa. Adam dan Hawa diciptakan di surga bukan di planet bumi.
QS Ali Imran 3:59. Sesungguhnya misal (penciptaan) `Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia.

Dari tanah
Adam diciptakan Allah dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam. Di bawah ini dalilnya:
QS Alhijr 15:26. Dan sesungguhnya Kami telah meciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.
QS Alhijr 15:28. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.

Rencana penciptaan
Sebelum Adam diciptakan, Allah memberitahukan rencana-Nya kepada malaikat:
QS Albaqarah 2:30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
QS Alhijr 15:29. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan) Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.
QS Ala’raf 7:11. Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam"; maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud.

Tinggal di surga
Setelah Adam dan Hawa diciptakan keduanya tinggal di surga,  bukan di planet bumi.
QS Albaqarah:35. Dan Kami berfirman: "Hai Adam diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.
QS Ala’raf 7:19. (Dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim".
QS Thaahaa 20:118. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang.
QS Thaahaa 20:119. dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya".
QS Thaahaa 20:115. Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat.

Malaikat tunduk ke Adam
Malaikat dan jin yang sudah lebih dahulu ada, diperintahkan Allah tunduk kepada Adam, karena ilmu pengetahuan yang dikuasai Adam lebih tinggi dari yang diketahui malaikat dan jin.
QS Albaqarah 2:31. Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!"
QS Albaqarah 2:33. Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"
QS Albaqarah 2:34. Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.
QS Ala’raf 7:12. Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis: "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah".
QS Alhijr 15:27. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.
QS Alhijr 15:30. Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama,
QS Alhijr 15:31. kecuali iblis. Ia enggan ikut bersama-sama (malaikat) yang sujud itu.
QS Alhijr 15:32. Allah berfirman: "Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?"
QS Alhijr 15:33. Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk".
QS Thaahaa 20:116. Dan (ingatlah) ketika Kami berkata kepada malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam", maka mereka sujud kecuali iblis. Ia membangkang.

Buah Khuldi
Allah melarang Adam dan Hawa mendekati pohon khuldi, menurut penulis, karena buah khuldi mengandung zat perangsang nafsu sex. Adam dan Hawa dapat diperdaya iblis karena Hawa dan Adam dalam suasana terangsang birahinya, setelah memakan buah khuldi. Sehingga iblis dapat menanggalkan pakaian Adam dan Hawa, sehingga telanjang.
Apakah iblis berusaha menggoda Adam dan Hawa agar melakukan hubungan sex di dalam surga? Untuk melicinkan maksudnya iblis melalui tahapan menggoda itu dari makan buah khuldi yang mengandung zat perangsang sex. Ataukah buah khuldi telah menjadi sebab kesempurnaan rancang bangun atau desain tubuh manusia sehingga memiliki nafsu sex?
QS Thaahaa 20:117. Maka kami berkata: "Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka.
QS Ala’raf 7:20. Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga)".
QS Thaahaa 20:120. Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?"
QS Ala’raf 7:21. Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. "Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua",
QS Ala’raf 7:22. maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?"
QS Thaahaa 20:121. Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia.

Keluar dari surga
Akibat Adam dan Hawa mendekati dan memakan buah khuldi, nenek moyang manusia tersebut dikeluarkan dari surge begitu pula jin, di turunkan ke planet bumi.
QS Thaahaa 20:123. Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.
QS Ala’raf 7:13. Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka ke luarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina".
QS Ala’raf 7:14. Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan".
QS Ala’raf 7:15. Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh."
QS Ala’raf 7:16. Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,
QS Ala’raf 7:17. kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (ta`at).
QS Ala’raf 7:18. Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya".

Minta ampun
Sebelum keluar dari surge Adam dan Hawa minta ampun kepada Allah, karena telah mengerjakan sesuatu yang dilarang.
QS Ala’raf 7:24. Allah berfirman: "Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan".
QS Ala’raf 7:25. Allah berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.
QS Thaahaa 20:122. Kemudian Tuhannya memilihnya maka Dia menerima taubatnya dan memberinya petunjuk.
QS Albaqarah 2:37. Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
QS Ala’raf 7:23. Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi".
QS Alhijr 15:34. Allah berfirman: "Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk,
QS Alhijr 15:35. dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat".
QS Alhijr 15:36. Berkata iblis: "Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan".
QS Alhijr 15:37. Allah berfirman: "(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh,
QS Alhijr 15:38. sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan"
QS Alhijr 15:39. Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma`siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,
QS Alhijr 15:40. kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka".
QS Alhijr 15:41. Allah berfirman: "Ini adalah jalan yang lurus; kewajiban
Aku-lah (menjaganya).
QS Alhijr 15:42. Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat.
QS Ala’raf 7:27. Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya `auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

QS Ala’raf 7:172. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",

Di mana surga
Pada saat isra’mi’raj Rasulullah Muhammad saw dibawa malaikat Jibril masuk ke dalam surga dan kepadanya diperlihatkan suasana neraka.
QS Annajm 53: ayat 5-18
5. yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat,
6. Yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli.
7. sedang dia berada di ufuk yang tinggi.
8. Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi,
9. maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi).
10. Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan.
11. Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya.
12. Maka apakah kamu (musyrikin Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang telah dilihatnya?
13. Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain,
14. (yaitu) di Sidratil Muntaha.
15. Di dekatnya ada surga tempat tinggal,
16. (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya.
17. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya.
18. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.
QS Alisraa 17:60. Dan (ingatlah), ketika Kami wahyukan kepadamu: "Sesungguhnya (ilmu) Tuhanmu meliputi segala manusia". Dan Kami tidak menjadikan mimpi yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia dan (begitu pula) pohon kayu yang terkutuk dalam Al Qur'an. Dan Kami menakut-nakuti mereka, tetapi yang demikian itu hanyalah menambah besar kedurhakaan mereka.
QS Alisraa 17:61. Dan (ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu semua kepada Adam", lalu mereka sujud kecuali iblis. Dia berkata: "Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?"
QS Alisraa 17:62. Dia (iblis) berkata: "Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil".
QS Alisraa 17:63. Tuhan berfirman: "Pergilah, barangsiapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka Jahannam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup.
QS Alisraa 17:64. Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka.
QS Alisraa 17:65. Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, Kamu tidak dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Tuhan-mu sebagai Penjaga".
Entah setan apa yang telah menggiring pakar Islam, sehingga terangsang juga menyediakan waktu untuk ikut menggosip dugaan-dugaan atau hipotesa para peneliti sekuler tentang asal mula kejadian manusia.
Peneliti sekuler yang sudah banyak menguras uang pajak negaranya atau uang donatornya, telah berhipotesa bahwa nenek moyang manusia berasal dari bangsa kera. Dalam jutaan tahun kera berubah sedikit demi sedikit evolusi, sampai menjadi bentuk manusia.
Menurut saya fosil yang mereka temukan itu adalah fosil hewan yang tidak bertalian darah (nasab) dengan Adam. Untuk mengeceknya mereka sebaiknya melakukan tes DNA terhadap fosil tersebut. Karena pada sel DNA tersimpan catatan silsilah hubungan darah fosil berikut rekaman tingkah lakunya selama fosil hidup.
Apakah kita mencoba mulai percaya kepada keterangan para peneliti tersebut yang dalam bahasa Islam tergolong genk setan, dari pada beberapa keterangan yang lebih jelas dan lengkap dapat kita temukan dalam Quran.
Teori evolusi berasal dari rankaian duga-dugaan. Menduga-duga adalah tingkah laku yang dikecam Allah. Jika Darwin adalah seorang Yahudi, kalau saya tak keliru Taurat lebih panjang bercerita tentang Adam.
Untuk beralih ke topik yang lebih berpaedah saya mencamtumkan di sini, beberapa hal tentang Adam. Pada awalnya Adam hanya sendiri tanpa wanita, tetapi di Jannah sudah ada hewan yang berpasang-pasangan. Logiskah dari sekian banyak keturunan kera hanya 1 ekor jantan saja tanpa ada betina yang ikut ber-evolusi hingga sesempurna Adam?
Karena Hawa dan Adam terpengaruh tipuan iblis, keduanya lalu mencicipi buah khuldi. Lalu setan melepaskan pakaian surga dari keduanya, telanjang. Oleh karena itu Adam, Hawa dan jin diusir keluar dari surga. Diturunkanlah mereka ke planet bumi. Mereka berdua terpencar ketika diturunkan ke bumi. Selanjutnya mereka berjumpa di Arafah, lalu beranak pinak.
Jannah itu berada di langit ketujuh. Tata surya kita berada di langit pertama. Sebenarnya Jannah itu sudah disaksikan Muhammad saw ketika mi'raj. Peristiwa mi’raj Rasul Muhammad saw dapat dipahami sebagai perjalanan wisata atau piknik ke kampung asal nenek moyang manusia. Itulah sebabnya pakar Yahudi di Amerika, Rusia dan Eropa heboh dan rela menghabiskan banyak uang melacak keberadaan Jannah itu dengan sejumlah expedisi pesawat tanpa awak, termasuk proyek pengiriman pesawat apollo ke bulan adalah bagian dari mencari Jannah. Mereka berharap bisa tinggal di sana bila Jannah tersebut sudah ketemu. Karena hidup di dunia sangat susah jika dibandingkan dengan hidup di surga.

Kesimpulan
Apakah iblis berusaha menggoda Adam dan Hawa agar melakukan hubungan sex di dalam surga? Untuk melicinkan maksudnya iblis melalui tahapan menggoda itu dari makan buah khuldi yang mengandung zat perangsang sex. Ataukah buah khuldi telah menjadi sebab kesempurnaan rancang bangun atau desain tubuh manusia sehingga memiliki nafsu sex?

Rabu, 28 Oktober 2009

Gempa

PERILAKU GEMPA

Oleh Zulfahmi

Sinyal ke-2 yang mencengangkan dan mengagumkan dari memperhatikan waktu-waktu gempa besar yang belakangan ini terjadi di tanah air. Dengan membandingkan waktu terjadinya gempa besar, jam dan menitnya, dengan surat dan ayat Alqur’an yang membicarakan peristiwa bencana. Terbukti ada kecocokan. Peristiwa gempa 7,6 SR di Padang Pariaman, Sumatera Barat Rabu (30/9) pukul 17:16:09 Wib dan gempa 7,0 SR di Sungai Penuh, Jambi pada Kamis (1/10) pukul 08:52:29 Wib yang membuat geger sejak pertengahan bulan Oktober ini karena ada kecocokan dengan nomor surat dan ayat Alqur’an yang menerangkan bencana. Sampai-sampai Majlis Ulama Indonesia (MUI) merasa perlu mengeluarkan pernyataan yang mengecam dan tidak mendukung fakta kecocokan tersebut.

Perhatikan kecocokan waktu gempa yang dicatat BMKG atas gempa Saumlaki, Maluku 7,3 SR pada Sabtu (24/10) pukul 23:40:46 Waktu Indonesia Timur (Wit) dengan QS Almu’minun surat ke (23) ayat (40), yang tercantum di bawah ini:

QS Almu’minun 23:40. Allah berfirman: "Dalam sedikit waktu lagi pasti mereka akan menjadi orang-orang yang menyesal."

Bagi masyarakat Indonesia umumnya, dan khusus bagi masyarakat Maluku, Sulawesi bagian timur, Papua bagian barat dan Nusa Tenggara, untuk menghindari bencana yang dapat segera datang, penulis berpesan bersegeralah lakukan penanaman pohon-pohon yang dapat meningkatkan kualitas ekonomi para penanamnya sekaligus berfungsi sebagai penyeimbang di perut bumi dan di udara, pada setiap tanah kosong yang terlantar. Hentikan kebiasaan melakukan huru-hara, unjuk rasa yang cenderung anarkis dan pemaksaan kehendak, perkelahian antar kelompok, aksi penembakan, perang antar golongan, jangan ada lagi aktivitas separatis seperti RMS, OPM, NII atau PRRI untuk terpisah dari NKRI. Karena semua perilaku zalim ini adalah azab kecil yang mengundang azab lebih besar. Karena Allah ingin mengganti masyarakat kini dengan masyarakat berikutnya yang bersedia untuk patuh. Dan minta ampunlah kepada Allah karena tidak menghijau makmurkan bumi.

Allah dalam berbuat memang maha perhitungan (Alhasib), kecocokan tersebut dapat menambah keyakinan dan kekaguman kepada Allah pencipta Alqur'an dan alam semesta, agar tidak sepele dengan ancaman yang disebutkan di Alqur’an kepada orang yang zalim. Karena Alquran dan alam semesta adalah saling menjelaskan. Bahwa kemurnian Alqur’an benar-benar dapat dipercaya dan terjamin karena klop dengan berbagai peristiwa di alam raya, sebagai rujukan atas nomor surat dan ayatnya. Seperti kita ketahui bahwa pada masa Rasul Muhammad saw dan sahabat Abu Bakar Alquran belum dijilid masih berupa lembaran-lembaran yang terpisah dan berupa hapalan sebahagian sahabat. Setelah dibukukan, ternyata urutan surat dan ayat itu tetap terpelihara hingga sekarang. Dan waktu-waktu peristiwa gempa besar tersebut adalah rujukannya. Ini tentu adalah bukti dari kebenaran perkataan Allah:

QS Alhijr 15:9. Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.

QS Annahl:102. Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Qur'an itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)".

QS Alkahfi 18:1. Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al Qur'an) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya;

QS Thaahaa 20:2. Kami tidak menurunkan Al Qur'an ini kepadamu agar kamu menjadi susah;

QS Thaahaa 20:113. Dan demikianlah Kami menurunkan Al Qur'an dalam bahasa Arab, dan Kami telah menerangkan dengan berulang kali di dalamnya sebahagian dari ancaman, agar mereka bertakwa atau (agar) Al Qur'an itu menimbulkan pengajaran bagi mereka.

Berikut ini adalah dalil sebagai bukti Alqur'an menganut numerologi:

Alkahfi 18:22. Nanti (ada orang yang akan) mengatakan (jumlah mereka) adalah tiga orang yang keempat adalah anjingnya, dan (yang lain) mengatakan: "(Jumlah mereka) adalah lima orang yang keenam adalah anjingnya", sebagai terkaan terhadap barang yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan: "(Jumlah mereka) tujuh orang, yang kedelapan adalah anjingnya". Katakanlah: "Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit". Karena itu janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorangpun di antara mereka.

Almudatstsir 74:31. Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat; dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab dan orang-orang mu'min itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan): "Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?" Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia.

Yunus 10:5. Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.

Alqur’an diturunkan berdasarkan ilmu Allah, demikian pula dengan gempa. Gempa adalah ayat Allah yang berupa peristiwa alam yang mengejutkan. Keduanya berkaitan dan saling menjelaskan.

QS Huud 11:14. Jika mereka yang kamu seru itu tidak menerima seruanmu (ajakanmu) itu maka (katakanlah olehmu): "Ketahuilah, sesungguhnya Al Qur'an itu diturunkan dengan ilmu Allah dan bahwasanya tidak ada Tuhan selain Dia, maka maukah kamu berserah diri (kepada Allah)?"

Berikut ini penulis sajikan 3 catatan gempa besar yang dikutip dari BMKG yang terjadi belakangan ini yang juga menunjukkan kecocokan nomor surat dan ayat Qur’an dengan waktu terjadinya gempa. BMKG melaporkan gempa berkekuatan 7,0 SR telah mengguncang 46 km Tenggara Sungai Penuh, Jambi pada Kamis (1/10) pukul 08:52:29 Wib.

QS Alanfaal 8:52. (keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir`aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Amat Keras siksaan-Nya.

BMKG melaporkan gempa berkekuatan 7,6 SR telah mengguncang 57 km Barat Daya Padang Pariaman, Sumatera Barat pada Rabu (30/9) pukul 17:16:09 Wib.

QS Alisraa’ 17:16. Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menta`ati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.

Data (3/9) melaporkan gempa berkekuatan 7,3 SR telah mengguncang Tasikmalaya pada Rabu (2/9) pukul 14:45 Wib.

QS Ibrahim 14:45. dan kamu telah berdiam di tempat-tempat kediaman orang-orang yang menganiaya diri mereka sendiri, dan telah nyata bagimu bagaimana Kami telah berbuat terhadap mereka dan telah Kami berikan kepadamu beberapa perumpamaan?"

Berdasarkan fakta gempa dan hujan yang senantiasa dicatat BMKG dan dapat kita saksikan sendiri bahwa gempa dan hujan terjadi setiap hari, hanya lokasinya saja yang berpindah-pindah.

Mengapa gempa
Gempa merupakan efek dari pergerakan lapisan-lapisan bawah bumi yang bergerak sama seperti bergeraknya awan. Lapisan-lapisan bumi tersebut bergerak untuk mencapai keseimbangan, atau bergerak kearah keseimbangan. Ledakan besar (gempa) dapat terjadi bila lapisan-lapisan bumi tersebut bertemu sebagai dua kutub berlawanan yang memuat potensi besar ketidakseimbangan.



Keseimbangan dapat terjaga bila factor penyeimbang tersedia cukup di air dan di darat. Yang berfungsi sebagai penyeimbang di bumi adalah tumbuh-tumbuhan darat dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di air.

Ke atas atau ke udara tumbuh-tumbuhan berfungsi antara lain menjaga keseimbangan oksigen, karbondioksida, ozon, kelembaban udara dan suhu. Sehingga bibit hujan dan petir dapat berkurang.

Ke perut bumi tumbuh-tumbuhan berfungsi antara lain menjaga keseimbangan gas, nitrogen, air, dan larutan mineral, sehingga perut bumi cenderung seimbang unsur-unsurnya, sehingga dapat memperkecil bibit gempa, banjir dan tanah longsor.

“Kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. QS Annaml: 88.

Namun demikian kita tidak perlu menyikapi fenomena gempa seperti yang dipaparkan para pakar, atau seperti peramal mengungkapkan terawangannya. Karena untuk meredam goncangan bumi Allah telah menancapkan gunung-gunung sebagai pasak bumi.

“Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu dapat melintasinya”. QS Annahl: 15.

Ada 3 sinyal yang layak dicermati menjelang terjadinya gempa besar di atas 8,1 SR. Sinyal yang paling utama, yaitu bandingkan perilaku masyarakat dengan perilaku kaum Madyan umat Rasulullah Syu’aib as yang ditumpas oleh gempa besar antara lain karena meninggalkan shalat, curang dalam menimbang dan menakar, menelantarkan tanah lebih dari 3 tahun setelah pohon-pohonnya ditumbangkan, mengancam dan menghalangi orang melakukan perbuatan mulia, QS Ala’raf: 85, 86 dan 91.

Atau perilaku kaum Tsamud umat Rasulullah Shaleh as yang ditumpas oleh gempa besar antara lain karena meninggalkan shalat, melanggar kesepakatan dan menelantarkan tanah lebih dari 3 tahun setelah pohon-pohonnya ditumbangkan, QS Ala’raf: 73, 74 dan 78.

Untuk menangkal trauma dan kengerian masyarakat yang selamat di lokasi bencana dan di daerah lain tanpa alasan yang logis, akibat beredarnya hipotesa, ramalan dan anggapan yang keliru, terus berlanjut pada masa yang akan datang tanpa pembanding dari sisi wahyu, tanpa tahu bagaimana cara agar Allah membatalkannya, penulis pada kesempatan ini menyatakan bahwa, terdapat kemiripan perilaku masyarakat yang menjadi korban gempa Papua, Aceh, Nias, Yogyakarta, Tasikmalaya dan Sumatera Barat dengan perilaku kaum Madyan dan Tsamud di masa kerasulan yang telah berlalu 3500-5000 tahun silam di kawasan timur tengah.

Bencana banjir, banjir bandang, tanah longsor, pesawat jatuh, kapal tenggelam, sambaran petir, hujan meteor, guntur atau ledakan yang memekak matikan, badai atau galodo, gempa dan tsunami dapat dihindari atau digagalkan dengan menghindari perilaku zalim. Menanami tanah tanah kosong yang terlantar dengan pohon yang memberi manfaat secara ekonomi kepada penanamnya sekaligus menyeimbangkan lingkungan alam di perut bumi dan di udara.

“Betapa banyaknya negeri yang telah Kami binasakan, maka datanglah siksaan Kami (menimpa penduduk) nya di waktu mereka berada di malam hari, atau di waktu mereka beristirahat di tengah hari. Maka tidak ada keluhan mereka di waktu datang kepada mereka siksaan Kami, kecuali mengatakan: ‘Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim”. QS Ala’raf: 4-5

Definisi
Gempa kecil atau gempa besar terjadi dari efek pergerakan lapisan-lapisan bawah bumi kearah keseimbangan, sama seperti pergerakan awan yang juga bergerak kearah keseimbangan.

Bila pergerakan awan dapat menimbulkan guntur dan kilat, maka pergerakan lapisan bumi juga dapat menimbulkan ledakan gempa dan kilat.

Hipotesa pakar gempa yang menyatakan gempa di atas 8,1 SR akan menjadi pemicu gempa besar berikutnya 30 tahun kedepan, tidak 100% benar, seperti yang dikemukakan Prof Kerry Sieh dari Singapura, Badrul Mustafa Kemal dari Andalas, Profesor Rob van der Hilst pengajar di Massachusetts Institute of Technology USA, I Wayan Sengara peneliti ITB yang terlibat dalam pembuatan peta zona bencana, Tom Parsons dari Badan Survei Geologi AS atau United States Geological Survey (USGS) yang memantau gempa di seluruh dunia, Profesor Kei Aki ahli tomografi seismik dari Jepang, Sri Widiyantoro dan Wahyu Triyoso pakar Ilmu dan Teknik Geofisika Institut Teknologi Bandung, yang belakangan ini mengemukakan pendapat di beberapa media masa.

Kekuatan gempa hanya dapat meningkat jika tanah-tanah kosong dan terlantar tidak segera ditanami pohon-pohon yang memberi manfaat secara ekonomi kepada penanamnya dan bermanfaat bagi perbaikan keseimbangan lingkungan di perut bumi dan di udara.

Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil (meteor) dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri QS Alankabut: 40.

Katakanlah: "Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian) kamu keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahaminya QS Alan’am: 65

Kesimpulan yang dapat dipetik dari tulisan di atas adalah, pertama gempa besar di atas 8,1 SR tidak dapat memicu gempa besar berikutnya. Kedua, semua gempa baik kecil maupun gempa besar adalah efek pergerakan lapisan bawah bumi menuju kearah keseimbangan. Ketiga, lapisan bawah bumi bergerak sama seperti awan. Keempat, semua bencana dapat dihindari, ia datang karena diundang oleh perilaku zalim. Kelima, cara paling logis dan ilmiah untuk mengeliminasi terjadinya gempa besar adalah menanami tanah kosong yang terlantar dengan pohon-pohon yang dapat meningkatan kualitas ekonomi para penanamnya dan secara ekologis bermanfaat menjaga keseimbangan di perut bumi dan di udara.

Minggu, 25 Oktober 2009

Gempa lagi

TINGKAH LAKU GEMPA
Oleh Zulfahmi, SE

Badan metrology  klimatologi dan geofisika (BMKG) melaporkan gempa berkekuatan 7,3 skala Richter telah mengguncang 209 km Barat Laut Saumlaki Maluku pada Sabtu (24/10) pukul 21:40:46 Wib. Berdasarkan fakta gempa dan hujan yang dicatat BMKG dan dapat kita saksikan sendiri bahwa gempa dan hujan terjadi setiap hari, hanya lokasinya saja yang berpindah-pindah.
Mengapa gempa
Mengapa gempa terjadi ? Gempa merupakan efek dari pergerakan lapisan-lapisan bawah bumi yang bergerak sama seperti bergeraknya awan. Lapisan-lapisan bumi tersebut bergerak untuk mencapai keseimbangan, atau bergerak kearah keseimbangan. Ledakan besar dapat terjadi bila lapisan-lapisan bumi tersebut bertemu dua kutub berlawanan yang memuat potensi besar ketidak keseimbangan.

Keseimbangan dapat terjaga bila penyeimbang tersedia cukup di air dan di darat. Yang berfungsi sebagai penyeimbang di bumi adalah tumbuh-tumbuhan darat dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di air.

Ke atas atau ke udara tumbuh-tumbuhan berfungsi antara lain menjaga keseimbangan oksigen, karbondioksida, ozon, kelembaban udara dan suhu. Sehingga muatan hujan dan petir dapat dikurangi.

Ke perut bumi tumbuh-tumbuhan berfungsi antara lain menjaga keseimbangan gas, air, dan larutan mineral, sehingga perut bumi cenderung seimbang unsur-unsurnya, sehingga dapat menghambat terjadinya gempa besar, banjir dan tanah longsor.

 “Kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. QS Annaml: 88.

Namun demikian kita tidak perlu menyikapi fenomena gempa seperti yang dipaparkan para pakar, atau seperti peramal mengungkapkan terawangannya. Karena untuk meredam goncangan bumi Allah telah menancapkan gunung-gunung sebagai pasak bumi,
“Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu dapat melintasinya”. QS Annahl: 15.

Ada 3 sinyal yang layak dicermati menjelang terjadinya gempa besar di atas 8,0 SR. Sinyal yang paling utama, yaitu bandingkan perilaku masyarakat dengan perilaku kaum Madyan umat Rasulullah Syu’aib yang ditumpas oleh gempa besar antara lain karena meninggalkan shalat, curang dalam menimbang dan menakar, membuat kerusakan di muka bumi, mengancam dan menghalangi orang melakukan perbuatan mulia, QS Ala’raf: 85, 86 dan 91.

Atau perilaku kaum Tsamud umat Rasulullah Shaleh yang ditumpas oleh gempa besar antara lain karena meninggalkan shalat, melanggar kesepakatan dan berbuat kerusakan di muka bumi (fasada fil ardi) QS Ala’raf: 73, 74 dan 78.
Untuk menangkal trauma dan kengerian masyarakat yang selamat di lokasi bencana dan di daerah lain tanpa alasan yang logis, akibat beredarnya hipotesa, ramalan dan anggapan yang keliru, terus berlanjut pada masa yang akan datang tanpa pembanding dari sisi wahyu,  penulis pada kesempatan ini menyatakan bahwa,  terdapat kemiripan perilaku masyarakat yang menjadi korban gempa Papua, Aceh, Nias, Yogyakarta, Tasikmalaya dan Sumatera Barat dengan perilaku kaum Madyan dan Tsamud di masa kerasulan yang telah berlalu.

Bencana banjir, banjir bandang, tanah longsor, pesawat jatuh, kapal tenggelam, sambaran petir, hujan meteor, guntur atau ledakan yang memekak matikan, badai atau galodo, gempa dan tsunami dapat dihindari atau digagalkan dengan menghindari perilaku zalim.
 “Betapa banyaknya negeri yang telah Kami binasakan, maka datanglah siksaan Kami (menimpa penduduk) nya di waktu mereka berada di malam hari, atau di waktu mereka beristirahat di tengah hari. Maka tidak ada keluhan mereka di waktu datang kepada mereka siksaan Kami, kecuali mengatakan: ‘Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim”. QS Ala’raf: 4-5

Definisi
Gempa kecil atau gempa besar terjadi dari sebab pergerakan lapisan-lapisan bawah bumi kearah keseimbangan, sama seperti pergerakan awan yang juga bergerak kearah keseimbangan.

Bila pergerakan awan dapat menimbulkan guntur dan kilat, maka pergerakan lapisan bumi juga dapat menimbulkan ledakan dan kilat.

Maka hipotesa pakar gempa tentang gempa besar di atas 8,0 SR akan menjadi pemicu gempa besar berikutnya beberapa (30, 40, 60, 100, 150, 200) tahun kedepan, adalah keliru, seperti yang dikemukakan Prof Kerry Sieh dari Singapura, Badrul Mustafa Kemal dari Andalas, Profesor Rob van der Hilst pengajar di Massachusetts Institute of Technology USA, I Wayan Sengara peneliti ITB yang terlibat dalam pembuatan peta zona bencana, Tom Parsons  dari Badan Survei Geologi AS atau United States Geological Survey  (USGS) yang memantau gempa di seluruh duniaProfesor Kei Aki ahli tomografi seismik dari Jepang,  Sri Widiyantoro dan Wahyu Triyoso pakar Ilmu dan Teknik Geofisika Institut Teknologi Bandung, yang pekan lalu mengemukakan pendapat di beberapa media masa.
Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil (meteor) dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri QS Alankabut: 40.

Katakanlah: "Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian) kamu keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahaminya QS Alan’am: 65
Kesimpulan yang dapat dipetik dari tulisan di atas adalah, pertama gempa besar di atas 8,0 SR tidak dapat memicu gempa besar berikutnya. Kedua, semua gempa baik kecil maupun gempa besar adalah efek pergerakan lapisan bawah bumi menuju kearah keseimbangan. Ketiga, lapisan bawah bumi bergerak sama seperti awan.  Keempat, semua bencana dapat dihindari, ia datang karena diundang oleh perilaku zalim. Kelima, cara paling logis dan ilmiah untuk mengeliminasi terjadinya gempa besar adalah menanami tanah terlantar atau tanah kosong dengan pohon-pohon yang dapat mempercepat peningkatan kualitas ekonomi rakyat sekaligus secara ekologi bermanfaat bagi keseimbangan lingkungan.
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Qs Arruum: 41.

*Penulis alumni FE UMSU jurusan Akuntansi, Medan.

PAD belum realistis

PALEMBANG--DPR RI akan menyediakan waktu satu hari dalam tiga bulan untuk melayani rakyat, sehingga masyarakat bisa menyampaikan aspirasinya, kata Ketua DPR RI, H Marzuki Alie pada acara syukuran di rumahnya di Palembang, Sabtu.

Menurut dia, nanti seluruh komisi di DPR RI wajib melayani masyarakat yang datang ke lembaga tersebut. Sementara ini, disiapkan satu hari dalam tiga bulan untuk melayani rakyat, katanya.

Ia menyatakan, jika nantinya waktu yang disediakan itu masih kurang maka bisa saja satu bulan sekali dilaksanakan hari untuk rakyat tersebut.

Sementara mengenai pemekaran daerah, Marzuki mengatakan, pemekaran daerah itu dilakukan untuk percepatan kesejahteraan rakyat.

Seperti Muratara, sebaiknya dikaji dulu apakah daerah tersebut bisa hidup dengan penghasilan daerahnya, dan bila dapat hidup maka silahkan saja dimekarkan, ujarnya.

Artinya, pemekaran daerah itu dilakukan untuk percepatan kesejahteraan rakyat, tetapi kalau hasil daerahnya tidak mencukupi, maka tunggu dulu pemekarannya. Jadi, pemekaran daerah tersebut benar-benar percepatan kesejahteraan rakyat bukan untuk bagi-bagi jabatan, kata dia pula.

Pada acara syukuran tersebut hadir pula anggota komisi VIII DPR RI yang datang ke Palembang untuk melihat secara dekat kesiapan pemberangkatan calon haji melalui embarkasi Palembang.

Ketua tim kunjungan kerja Komisi VIII DPR RI, Syofwatillah Mohzaib yang juga kader Partai Demokrat juga hadir pada acara tersebut. Selain itu juga hadir Bupati OKU Timur, Herman Deru dan Wakil Ketua DPRD Sumsel sementara A Djauhari dan lainnya.
(dikutip dari Republika 25-10-2009)
Tanggapan Zulfahmi
Pemekaran daerah memang dilakukan untuk percepatan kesejahteraan rakyat, tetapi kalau hasil daerahnya tidak mencukupi, maka tunggu dulu pemekarannya. Jadi, pemekaran daerah tersebut benar-benar percepatan kesejahteraan rakyat bukan untuk bagi-bagi jabatan.
Tetapi Pak Marzuki Alie, perlu tahu bahwa penghitungan pendapatan asli daerah (PAD) kini belum menampilkan keadaan yang sebenarnya, karena perimbangan bagi hasil daerah dari PPh Pasal 25/29 perorangan dan PPh Pasal 21 masih mematok 20% untuk daerah 80% untuk pusat. Sementara penerimaan dari PPN, PPN BM, PPh Badan, Bea Masuk impor, Cukai rokok, tembakau dan alkohol, Dividen BUMN, pungutan perikanan,  dan Pajak Ekspor 100% masih dihitung penerimaan pemerintah pusat. Padahal seluruh penerimaan tersebut berasal dari daerah.

Revisi 3 ketentuan pilkada




Ketentuan yang mengatur Panwas Pilkada dalam UU 22 tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu berbeda dengan apa yang diatur di UU 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan berbeda lagi dengan apa yang coba diwacanakan Bawaslu sejak awal bulan Oktober ini.

KPU sudah menolak mengeluarkan surat edaran bersama dengan Bawaslu tentang Panwas Pilpres 2009 ditetapkan menjadi Panwas Pilkada, sebagaimana yang dinyatakan I Gusti Putu Artha, anggota KPU Pusat (14/10) adalah suatu sikap yang tepat, profesional dan proporsional.

Karena ini menyangkut pilkada 2010 yang sudah dekat waktunya, malah sebagian KPU kabupaten/kota sudah memulai tahapan pelaksanaan Pilkada Nopember 2009 ini, maka untuk memperlancar pelaksanaan pilkada tersebut dan hasilnya dapat disetujui semua pihak, sebaiknya lebih awal diselesaikan sebelum tahapan dimulai  adalah merevisi ketentuan panwas yang diatur dalam Pasal 66 ayat (3) huruf d , dan ketentuan kartu pemilih yang diatur pasal 71, dan ketentuan cara memberikan suara yang diatur dalam pasal 88 UU 32 tahun 2004.

Revisi ketentuan cara memberikan suara dengan mencoblos, pembentukan panwas, dan keberadaan kartu pemilih, diperlukan karena, agaknya  lupa direvisi DPR ketika membahas UU 12 tahun 2008 tentang Perubahan UU 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Pasal 66 ayat (3) huruf d UU 32 tahun 2004
Tugas dan wewenang DPRD dalam penyelenggaraan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah adalah:
d. membentuk panitia pengawas;

Perubahan Pasal 66 ayat (3) huruf d UU 32 tahun 2004 perlu memperhatikan Pasal 93 dan 94 UU 22 tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu.

Pasal 93
Calon anggota Panwaslu Provinsi diusulkan oleh KPU Provinsi kepada Bawaslu sebanyak 6 (enam) orang untuk selanjutnya ditetapkan dengan keputusan Bawaslu sebanyak 3 (tiga) orang sebagai anggota Panwaslu Provinsi terpilih setelah melalui uji kelayakan dan kepatutan.

Pasal 94
(1) Calon anggota Panwaslu Kabupaten/Kota untuk Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, serta Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi diusulkan oleh KPU Kabupaten/Kota
kepada Panwaslu Provinsi sebanyak 6 (enam) orang sebagai anggota Panwaslu Kabupaten/Kota setelah melalui uji kelayakan dan kepatutan dan ditetapkan
dengan keputusan Bawaslu.
(2) Calon anggota Panwaslu Kabupaten/Kota untuk Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten/Kota diusulkan oleh KPU Kabupaten/Kota kepada Bawaslu sebanyak 6 (enam) orang untuk selanjutnya dipilih sebanyak 3 (tiga) orang sebagai anggota Panwaslu Kabupaten/Kota setelah melalui uji kelayakan dan kepatutan dan ditetapkan dengan keputusan Bawaslu.

Pasal 71 UU 32 tahun 2004
Pemilih yang telah terdaftar sebagai pemilih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 diberi tanda bukti pendaftaran untuk ditukarkan dengan kartu pemilih untuk setiap pemungutan suara.

Pasal 88 UU 32 tahun 2004
Pemberian suara untuk pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah dilakukan dengan mencoblos salah satu pasangan calon dalam surat suara.


Hal ini perlu diangkat ke khalayak ramai segera, agar ada diskusi public yang intensif sampai DPR melakukan revisi terhadap pasal 66, 71, dan 88 UU 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Berkaitan dengen  ketiga hal tersebut di atas sebaiknya ketentuan untuk Pilkada tidak  berbeda dengan ketentuan yang berlaku pada pelaksanaan Pemilu legislative dan Pilpres 2009 yang lalu. Agar tidak terjadi kerancuan yang akan membingungkan pemilih dalam menggunakan hak pilihnya pada saat pilkada nanti.

Selain itu, revisi terhadap 3 ketentuan tersebut perlu dilakukan DPR agar  tidak ada celah bagi calon kepala daerah yang kalah dalam pilkada nantinya mempermasalahkan hasil pilkada dari segi teknis penyelenggaraan.

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa, dalam memberikan suara.  pada pemilu legislatif dan Pilpres 2009 kita sudah mencentang dengan spidol, bukan  mencoblos dengan paku.  

Disamping itu kita  tidak lagi mencetak kartu pemilih. Untuk identifikasi pemilih cukup surat undangan/  C4 atau pemberitahuan tempat memilih saja. Pemilih datang ke TPS cukup membawa surat undangan (C4). Ketentuan seperti ini sudah sangat baik, sehingga  perlu diteruskan, karena dapat menghemat biaya penyelenggaraan pilkada.

*Penulis Zulfahmi, SE  Alumni FE UMSU jurusan Akuntansi, gemar mengamati Pemilu