Pelemahan rupiah yang tengah berlangsung sebaiknya disikapi dengan bijak untuk mawas diri massal, karena kita telah lalai mensyukuri yang ada di negeri kita, serta lalai memakmurkan bumi dan manusia.
Yang penting pelemahan rupiah jangan diikuti kepanikan massal. Karena kalau kita panik bareng-bareng, dapat membuat rupiah makin melemah. Cukuplah yang panik itu, orang yang masih menjadikan mata uang sebagai komoditi, karena itu adalah siksa bagi mereka.
Kegiatan impor cabai, bawang, daging sapi sudah bisa dihentikan, karena lebaran telah usai.
Pemerintah agar segera mengumumkan stimulan pembangunan infrastruktur jalan, listrik dan telekomunikasi untuk mendukung kegiatan produksi pertanian, sehingga produksi pertanian rakyat dapat bergairah karena bisa dipasarkan.
Pembangunan pembangkit listrik tenaga air diperbanyak, mulai dari air terjun yang
berkapasitas kecil hingga yang besar, jangan disia-siakan, termasuk pembangkit listrik tenaga surya. Sehingga PLN segera berada dalam tahap transisi meninggalkan pembangkit listrik tenaga diesel, agar dana subsidi listrik segera dapat dialihkan ke pembangunan jalan tol trans Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Papua.
Pemerintah mendorong pengolahan sampah hayati, dan hasil pertanian yang berlimpah dan harga jualnya rendah menjadi kompos dan benzine, untuk digunakan sebagai pupuk dan bahan bakar kenderaan, sehingga impor bahan bakar minyak menuju nol, yang terlalu banyak menyedot devisa dan dana subsidi.
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mema`lumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni`mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". QS Ibrahim: 7.
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. QS Al A’raf: 96.
Yang penting pelemahan rupiah jangan diikuti kepanikan massal. Karena kalau kita panik bareng-bareng, dapat membuat rupiah makin melemah. Cukuplah yang panik itu, orang yang masih menjadikan mata uang sebagai komoditi, karena itu adalah siksa bagi mereka.
Kegiatan impor cabai, bawang, daging sapi sudah bisa dihentikan, karena lebaran telah usai.
Pemerintah agar segera mengumumkan stimulan pembangunan infrastruktur jalan, listrik dan telekomunikasi untuk mendukung kegiatan produksi pertanian, sehingga produksi pertanian rakyat dapat bergairah karena bisa dipasarkan.
Pembangunan pembangkit listrik tenaga air diperbanyak, mulai dari air terjun yang
berkapasitas kecil hingga yang besar, jangan disia-siakan, termasuk pembangkit listrik tenaga surya. Sehingga PLN segera berada dalam tahap transisi meninggalkan pembangkit listrik tenaga diesel, agar dana subsidi listrik segera dapat dialihkan ke pembangunan jalan tol trans Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Papua.
Pemerintah mendorong pengolahan sampah hayati, dan hasil pertanian yang berlimpah dan harga jualnya rendah menjadi kompos dan benzine, untuk digunakan sebagai pupuk dan bahan bakar kenderaan, sehingga impor bahan bakar minyak menuju nol, yang terlalu banyak menyedot devisa dan dana subsidi.
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mema`lumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni`mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". QS Ibrahim: 7.
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. QS Al A’raf: 96.