10 tahun pertama dari usiaku di Ladang Tengah, Andam Dewi, Barus, Sumatera Utara setiap Ramadan kuperhatikan umat Islam gemar menghidupkan meriam bambu dan obor bambu.
1977-1993 di Medan setiap Ramadan kuperhatikan umat Islam gemar menghidupkan meriam bambu, lilin dan kembang api.
Sejak 1994 hingga malam ini 26-8-2011 di Tanjung Balai setiap Ramadan kuperhatikan kian banyak umat Islam yang gemar menghidupkan meriam bambu, meriam kaleng, lilin, kembang api dan berbagai macam mercun. Terutama 27 Ramadan 1432 malam ini nyaris seluruh umat Islam menggembirakan Ramadan dengan budaya TAGHUT tersebut.
Umat Islam bila bergembira haruslah dengan cara memperbanyak zikir mengucap tasbih, tahmid, takbir, tahlil dan shalat lail (tarawih).
Kita wajib mengingatkan kekeliruan yang cenderung meluas tersebut, dimulai dari keluarga kita sendiri, agar umat Islam tak makin gemar menggembirakan setan.
Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. QS Al A'raaf: 205.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar