Sanad Sadegh al-Aribi, pemuda yang menembak mati Muammar
Khadafi, kepada Fars News Iran, memaparkan
bagaimana ia memutuskan untuk membunuh Khadafi.
Al-Aribi: Sanad Sadegh Al-Aribi, kelahiran
Benghazi tahun 1989 (22 tahun) di wilayah Hay al-Majuri, sekarang saya tinggal
di kota ini. Saya belajar sampai kelas tiga SMP, dan setelah itu, karena ayah
saya sudah tua dan keluarga saya yang miskin, saya terpaksa bekerja dan
meninggalkan sekolah.
Fars: Sejak kapan Anda bergabung dengan pasukan
revolusioner dan apa motivasi Anda?
Al-Aribi: Saya hidup di kota Benghazi dan
seperti yang Anda tahu, percikan pertama revolusi berasal dari kota itu. Oleh
karena sedemikian besar kebencian saya kepada Khadafi dan keluarganya, pada
hari-hari pertama saya bergabung dengan para pemuda revolusioner dan mengangkat
senjata melawan Khadafi.
Fars: Apa alasan kebencian Anda kepada Khadafi
dan keluarganya?
Al-Aribi: Anda harus menjadi orang Libya agar
dapat memahami kebencian kami. Sudah selama 42 tahun dia berkuasa di negeri ini
dan telah melakukan tekanan politik dan agama terburuk kepada bangsa ini. Pada
masa kepemimpinan Khadafi, Libya telah menjadi tertawaan dunia. Karena dia (Khadafi)
gila dan membuat malu bangsa dengan melontarkan pernyataan dan bertingkah
memalukan. Dia adalah seorang diktator tulen yang selama 42 tahun telah
membunuh ribuan warganya sendiri.
Fars: Itu alasan Anda membenci Khadafi,
bagaimana dengan keluarganya?
Al-Aribi: Keluarga dan anak-anaknya, lebih
buruk dari Khadafi. Mereka dengan seenaknya membunuh siapa saja yang mereka
tidak sukai, jutaan uang rakyat yang menderita ini mereka hamburkan untuk
berfoya-foya di bar-bar Eropa. Seif al-Islam misalnya, membayar lima juta dolar
kepada seorang penyanyi Amerika untuk tampil semalam. Apakah orang seperti ini
tidak berhak untuk dibenci?
Fars: Anda sekarang disebut sebagai pahlawan di
Libya, mengapa?
Al-Aribi: Karena saya yang membunuh Khadafi.
Khadafi Ditinggal Sendirian
Fars: Dapat Anda ceritakan kembali perinciannya?
Al-Aribi: Kota Sirte telah jatuh (ke tangan
pasukan revolusi). Saya anggota Brigade Benghazi. Bersama dengan beberapa
teman, kami memisahkan diri dari brigade dan mulai mencari para pendukung
Khadafi dari rumah-ke rumah. Kami tidak menemukan apapun. Saya usulkan kepada
teman-teman untuk pergi ke wilayah al-Hadra. Ketika kami sampai di sana, kami
melihat Khadafi. Saya mengenalnya dari rambut belakangnya yang acak-acakan. Dia
bersama dengan beberapa orang sedang melarikan diri. Saya langsung berlari
mengejar. Orang yang bersama Khadafi langsung melarikan diri ketika melihat
saya bersama teman-teman saya sedang mengejar. Mereka meninggalkan Khadafi
sendirian. Saya menarik rambut Khadafi dan menamparnya keras sekali.
Fars: Apa yang dikatakan Khadafi kepada Anda?
Al-Aribi: Khadafi mengatakan bahwa saya adalah
putranya. Lalu saya kembali menamparnya. Khadafi kembali mengatakan dirinya
seperti ayah saya, sebab, mengapa saya memukulinya. Saya sedemikian gugup waktu
itu sehingga saya tidak sanggup berbicara. Oleh karena itu saya memaksanya
berbaring di atas tanah dan saya mengikatnya kemudian memasukkannya ke dalam
kendaraan. Saya ingin membawanya ke kota Benghazi.
Fars: Berarti Anda menangkap Khadafi dalam
keadaan hidup?
Al-Aribi: Iya, dia masih hidup.
Fars: Apakah Anda menembak ketika menangkapnya?
Al-Aribi: Tidak, kami hanya menembak ke udara,
dan setelah itu seperti yang saya bilang, saya hanya menarik rambutnya dari
belakang.
Fars: Setelah Anda naikkan Khadafi ke dalam
mobil, apa yang terjadi?
Al-Aribi: Saya dan teman-teman saya ingin
membawanya ke Benghazi. Khadafi saya letakkan di atas kap mobil. Akan tetapi
teman-teman saya berteriak bahwa kami telah menangkap Khadafi. Sebab itu ,
semua orang tahu bahwa mobil kami mengangkut Khadafi. Brigade revolusoner
lainnya menyetop mobil kami. Mereka menyeret turun Khadafi dari mobil dan
memukulinya. Saat itu, masing-masing dari mereka berupaya membawa Khadafi ke
kota mereka masing-masing. Namun saya mengatakan bahwa saya yang menangkapnya
dan dia harus dibawa ke Benghazi. Akan tetapi pasukan dari brigade lain tidak
terima. Mereka ingin membawa Khadafi ke Misratah. Saya marah lalu saya menarik
pistol saya dan membunuhnya.
Fars: Bagaimana Anda membunuhnya?
Al-Aribi: Dengan pistol saya, saya tembakkan
dua peluru ke perut dan dadanya dan di situ saya mengatakan bahwa Khadafi mati
di sini atau pergi ke Benghazi dengan saya.
Fars: Apakah saat itu juga dia meninggal?
Al-Aribi: Tidak, setelah itu kami memasukkannya
ke dalam ambulans, akan tetapi dia mati dalam perjalanan.
Fars: Dalam banyak foto kami melihat bahwa
Khadafi bersembunyi di sebuah lubang kecil dan tewas di sana?
Al-Aribi: Berita itu tidak benar, Khadafi tidak
bersembunyi di dalam lorong itu. Tetapi sebelumnya dia menggunakan lubang
tersebut untuk bersembunyi. Meski lubang itu tidak jauh dari tempat saya
menangkap Khadafi, tapi dia tidak dalam lubang itu saat saya tangkap.
Fars: Baju apa yang dikenakan Khadafi dan apa
saja yang dibawanya?
Al-Aribi: Ketika saya tangkap dia mengenakan
baju militer berwarna cokelat dan membawa sebuah pistol emas yang nantinya
pistol itu dibawa oleh Brigade Misrata. Juga membawa dua cincin emas yang salah
satunya terukir nama istrinya. Baju dan cincin Khadafi itu saat ini ada di
tangan saya dan insya Allah beberapa hari lagi saya akan menyerahkannya kepada
museum Tripoli.
Fars: Apakah Anda pernah membayangkan bahwa
suatu hari Khadafi akan tewas di tangan Anda?
Al-Aribi: Saya yakin bahwa Khadafi akan tewas
dan kami akan menang, tapi tidak, saya tidak pernah membayangkan bisa membunuh
Khadafi.
Fars: Apakah tidak lebih baik Khadafi diadili?
Al-Aribi: Pengadilannya memang baik dalam
beberapa hal, tapi pada akhirnya saya membunuhnya, mungkin ini lebih baik bagi
rakyat Libya.
Fars: Mengapa Anda berpedapat kematian Khadafi
lebih baik bagi rakyat Libya?
Al-Aribi: karena jika dia tertangkap dan
dipenjara, maka para pendukungnya akan terus berharap dapat membebaskannya dan
kami akan kembali berperang. Negara kami akan tidak aman. Akan tetapi setelah
kematiannya, maka mereka sudah tidak memiliki harapan lagi.
Fars: Sebagian pihak berpendapat bahwa kematian
Khadafi adalah keinginan Barat sehingga dia tidak diadili, bagaimana menurut
Anda?
Al-Aribi: Saya tidak tahu apakah itu kemauan
Barat atau tidak, akan tetapi saya secara kebetulan membunuhnya. Seperti yang
saya katakan, saya hanya ingin membawanya ke kota Benghazi, mereka mencegah
saya maka saya langsung membunuhnya.
Fars: Jika seandainya Anda bertemu Khadafi
untuk kedua kalinya, apakah Anda tetap akan membunuhanya?
Al-Aribi: 100 % akan tetapi mungkin kali ini
saya hanya akan menembakkan satu peluru saja. Satu peluru saja dan itu di
kepalanya.
Fars: NATO mengklaim bahwa Khadafi tewas karena
bombardir udaranya, bagaimana menurut Anda?
Al-Aribi: Bohong!
Khadafi Membunuh Paman Saya
Fars: Ketika Anda menembak Khadafi, apa yang
terlintas dalam benak Anda?
Al-Aribi: Semua kejahatan dan kezalimannya
selama 42 tahun. Khadafi menghukum mati salah satu paman saya tanpa sebab.
Ketika saya menembaknya, saat itu saya merasa paman saya tersenyum.
Fars: Jika Anda melihat Hosni Mubarak atau
diktator lainnya, apakah Anda juga akan membunuh mereka?
Al-Aribi: Tidak, karena saya percaya bahwa
setiap diktator harus mati di tangan rakyatnya. Saya ingin Mubarak mati di
tangan rakyatnya dan Ali Abdullah Saleh mati di tangan rakyat Yaman.
Fars: Apakah Anda tidak khawatir NATO akan
berkuasa di negara ini menggantikan Khadafi?
Mustafa Abdul Jalil |
Fars: Apakah kemenangan revolusioner Libya
berkat NATO?
Al-Aribi: Sebagian operasi anti-Khadafi memang
mereka yang melakukan, tetapi kemenangan Libya berkat perjuangan rakyatnya.
Fars: Beberapa waktu terungkap dokumen bahwa
sebuah perusahaan Inggris telah menandatangani kontrak dengan Libya di sektor
minyak.
Al-Aribi: Seperti yang telah saya katakan, saya
meyakini tekad Abdul Jalil, dan bahwa dia tidak akan berkhianat terhadap Libya.
Fars: Apa harapan Anda sebagai seorang
revolusioner?
Al-Aribi: Sebuah negara yang bebas dan
demokratis di mana hak seluruh rakyatnya terjaga.
Fars: Sebelumnya Abdul Jalil mengumumkan bahwa
Dewan Transisi Nasional (NTC) akan memberi hadiah jutaan dolar kepada orang
yang mambunuh Khadafi. Apakah Anda sudah menerima hadiah itu?
1 komentar:
Ya betul semoga dia dapat pembalasan yang setimpal karena kekejiannya membunuh orang tua yang sudah menyerah.Sama sekali tidak mencerminkan seorang muslim dan pada dasarnya dia tidak beda dengan orang yg dia benci...sama2 pembunuh.Ya Allah hanya Engkaulah yang maha adil.
Posting Komentar