Persoalan sampah menjadi masalah
serius di kota seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung atau
Makassar termasuk kota kecil seperti Tanjung Balai, karena sampah pelastik butuh waktu ratusan tahun untuk dapat terurai
di alam. Sampah
plastik merupakan penyebab permasalahan sosial maupun
lingkungan, yang belum terpecahkan.
Hingga kini, sampah pelastik banyak sekali, hingga ada komunitas pencinta
lingkungan di Makassar menyebutnya sebagai monster pelastik, dan banyak yang belum
peduli. Mereka pakai sekarang, sudah selesai buang, mau numpuk juga tidak
peduli. Padahal kalau dibuang sembarangan dan bertumpuk bisa bikin tumpat parit dan sungai sehingga bila hujan lebat jalan dan pemukiman kota banjir.
Tong sampah pengolah plastik
dibuat secara khusus, sehingga mampu menghasilkan minyak tanah untuk keperluan
rumah tangga.
Alat ini berupa
kaleng yang dimodifikasi, kemudian ada pipa besi minimum 2m untuk mengalirkan uap panas, melintasi bejana air pendingin, yang mengeluarkan tetesan minyak, dan wadah penampung. Kaleng ini untuk
wadah pemanasan sampah pelastik. Anda dapat membuat sendiri alat pengolahan sampah pelastik, dari bahan kaleng, besi atau guci. Kaleng bekas kemasan biskuit juga bisa, pokoknya menggunakan wadah yang tahan bakar.
Jika pemanasan stabil selama 30 menit, minyak mulai menetes pada ujung pipa.
Problemnya, biaya pengadaan energi untuk memanaskan plastik jauh lebih besar dari harga jual minyak yang dihasilkan. Sehingga secara ekonomi belum layak dilakukan.
Problemnya, biaya pengadaan energi untuk memanaskan plastik jauh lebih besar dari harga jual minyak yang dihasilkan. Sehingga secara ekonomi belum layak dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar