Kemiripan
yang utama antara Muhammad Mursi Presiden Mesir [dilantik 30-6-2012] dengan KH
Abdurrahman Wahid Presiden RI ke 5 adalah sama-sama salah dalam mengeluarkan
dekrit berkaitan parlemen.
Muhammad Mursi ingin membatalkan pembubaran parlemen sesuai Putusan Mahkamah Konstitusi Mesir.
Muhammad Mursi ingin membatalkan pembubaran parlemen sesuai Putusan Mahkamah Konstitusi Mesir.
Di sini KH
Abdurrahman Wahid ingin membubarkan DPR yang sah berdasarkan UUD 1945.
Mengapa keduanya merasa sangat berkuasa manakala menjadi presiden.
Bukankah di negara demokrasi pasti ada pembagian kekuasaan ?
Presiden terpilih Muhammad Mursi agaknya tidak akan efektif berkuasa karena ulahnya menentang Putusan Mahkamah Konstitusi Mesir yang direstui Dewan Militer.
Mengapa keduanya merasa sangat berkuasa manakala menjadi presiden.
Bukankah di negara demokrasi pasti ada pembagian kekuasaan ?
Putusan Mahkamah sudah berada pada jalur yang benar, yang memisahkan dengan jelas mana jatah kursi untuk partai dan mana jatah kursi yang tersedia bagi perseorangan.
Ketentuan sebelumnya semua kursi boleh bagi anggota partai. Lalu dibatalkan MK Mesir.
Pengeluaran dekrit ini [8-7-2012] mubazir dan menandakan Mursi terlalu membela mati-matian kepentingan Ikhwanul Muslimin, walau ia dipilih secara langsung oleh rakyat bukan dipilih oleh parlemen. Ia bukan lagi milik Ikhwanul Muslimin semata, maka ia harus berdiri di atas semua kepentingan.
Ketentuan sebelumnya semua kursi boleh bagi anggota partai. Lalu dibatalkan MK Mesir.
Pengeluaran dekrit ini [8-7-2012] mubazir dan menandakan Mursi terlalu membela mati-matian kepentingan Ikhwanul Muslimin, walau ia dipilih secara langsung oleh rakyat bukan dipilih oleh parlemen. Ia bukan lagi milik Ikhwanul Muslimin semata, maka ia harus berdiri di atas semua kepentingan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar