Bonaran Situmeang layak menang karena memang lebih populer dari Tasrif dan Dina.
Dina sulit menang karena ia istri bupati incumbent yang sudah menjadi Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) selama 2 periode, walau dibenarkan menjadi calon kepala daerah oleh undang-undang sebagai hak warga negara.
Di tingkat akar rumput etika politik turut menjadi pertimbangan dalam menentukan pilihan, bukan cuma keabsahan calon menurut undang-undang.
Calon bupati dari jalur independent patut meraih suara cuma 1 % karena belum menggunakan sarana publikasi yang murah meriah seperti facebook, untuk mempopulerkan dirinya.
Selamat kepada Bosur jangan lupa janji pembentukan Kabupaten Barus Raya (Tapanuli Barat).
Salut kepada warga Tapteng yang telah menampilkan kedewasaan politik.
Berdasarkan data yang diperoleh Media Ekspos News 14-3-2011 dari 3 sumber, yakni desk Pilkada Tapteng, PDI Perjuangan dan dari tim kampanye BOSUR, bahwa pasangan Raja Bonaran Situmeang – Syukran Jamilan Tanjung berhasil mengungguli perolehan suara pada pemungutan suara Pilkada Tapteng yang berlangsung Sabtu 12 Maret 2011.
|
Penghitungan Perolehan Suara oleh KPU Kabupaten Tapanuli Tengah 17-3-2011 yang diperoleh Waspada online sebagai berikut:
1
|
Raja Bonaran Situmeang, SH Mhum - Syukran Jamilan Tanjung, SE
|
83.313
|
62,10%
|
2
|
Tasrif Tarihoran, SP - Raja Asih Purba
|
1.458
|
1,09%
|
3
|
Dina Riana Samosir - Drs Hikmal Batubara
|
49.379
|
36,81%
|
Jumlah suara sah
|
134.150
|
96,22%
| |
Suara tidak sah
|
5.275
|
3,78%
| |
Jumlah yang menggunakan hak pilih
|
139.425
|
66,74%
| |
Jumlah pemilih di Daftar Pemilih Tetap (DPT)
|
208.899
| ||
Pemilih yang tak menggunakan hak
|
69.474
|
33,26%
| |
Jumlah Kecamatan
|
20
| ||
Jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS)
|
527
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar