Sabtu, 11 Agustus 2012

Gunung yang Berjalan


Dua ayat ini (QS Annaml: 88 dan QS Annahl: 15) tidak saling menguatkan dalam menjelaskan gunung. Di mana letak masalahnya ?
Terjemah dan Tafsir ada bedanya ?

Semua ayat Al Qur’an sudah selesai diterjemahkan, dan kita dapat menyaksikannya sendiri, sudah banyak terjemah Al Quran 30 juz oleh beberapa ulama secara sendiri atau oleh grup ulama. 

Bahkan Al Quran sudah diterjemahkan ke semua bahasa bangsa yang tergolong populasinya besar.

Tapi untuk tafsir ayat Al Qur’an ternyata, belum semua ayat dapat ditafsirkan, sehingga sesuai dengan apa yang dapat kita saksikan sehari-hari.

Misalnya QS Annaml: 88 dan QS Annahl: 15 adalah salah satu contohnya. Khususnya untuk makna kata “gunung” dan “fungsi sungai dan jalan” belum ditafsirkan sesuai dengan fakta dan realitas, yang dapat kita saksikan bersama. Yang dapat kita temukan masih terjemahan harfiahnya saja.

“Kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. QS Annaml: 88.

Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk, QS Annahl: 15. 

Pada awalnya, karena sifat kritis terhadap ayat ini muncul hypotesa, apakah ayat ini tergolong wahyu  Allah yang mutasyabihaat. 
Karena tiada gunung yang berjalan. 

Sesuai terjemahan yang ada, masih berbeda dengan kenyataan yang kita lihat di alam nyata. Dan ke 2 ayat tersebut tidak singkron (tidak saling mendukung dalam menerangkan gunung).

Dengan memperhatikan table catatan gempa yang dilansir bmkg.go.id dapat diketahui bahwa gempa kecil, sedang dan kadang gempa besar nyaris tiada henti terjadi. Frekwensinya pun hampir sama dengan petir. Lokasi ledakannya pun berpindah-pindah, sama seperti petir. 

Catatan gempa tersebut dapat menjelaskan kepada kita bahwa gunung yang dimaksud oleh QS An Naml: 88 tersebut bukanlah gunung yang ada di kulit bumi, dan karena letaknya berada di perut bumi maka tidak lazim pula hal itu kita sebut gunung.

Pakar geologi cenderung menyebutnya lahar, larva atau magma, dan lempeng tektonik bumi. Dan belum ada pula pakar geologi yang berkata bahwa lahar atau lempeng bumi itu berjalan sebagaimana berjalannya awan. Mereka hanya mengatakan bergerak perlahan dalam beberapa mm saja dalam setahun.
Kini kesadaran kita perlu diperbaharui, tentang pergerakan lahar [saya tambahkan, gas] dan lempeng tektonik di perut bumi adalah dinamis bagai awan sebagaimana dimaksud QS An Naml: 88. Dan tingkat dinamika berjalannya lahar dan gas di perut bumi juga berkaitan dengan tingkat keseimbangan ekosystem di muka bumi.

Makin terganggu keseimbangan ekosystem di muka bumi maka keseimbangan di perut bumi juga ikut terganggu, perjalanan lahar, gas dan lempeng tektonik bumi semakin dinamis. Keseimbangan keduanya berkaitan, dan pemicunya berasal dari gangguan keseimbangan ekosystem di permukaan bumi oleh manusia.

Untuk QS An Nahl: 15 saya berikan alternatif tafsirnya dari :
Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk, QS An Nahl: 15.
  
Menjadi :
Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu dapat berkendaraan di jalan dan di sungai, QS An Nahl: 15. 

Inspirasi
Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat itulah pokok-pokok isi Al Qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. QS Ali Imran: 7.

“Betapa banyaknya negeri yang telah Kami binasakan, maka datanglah siksaan Kami (menimpa penduduk) nya di waktu mereka berada di malam hari, atau di waktu mereka beristirahat di tengah hari. Maka tidak ada keluhan mereka di waktu datang kepada mereka siksaan Kami, kecuali mengatakan: ‘Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim”. QS Ala’raf: 4-5

Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil (meteor) dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri QS Alankabut: 40.

Katakanlah: "Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian) kamu keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahaminya QS Alan’am: 65

Tidak ada komentar: