Dua ayat ini (QS Annaml: 88 dan QS Annahl: 15) tidak saling menguatkan dalam
menjelaskan gunung. Di mana letak masalahnya ?
Terjemah dan Tafsir ada bedanya
?
Semua ayat
Al Qur’an sudah selesai diterjemahkan, dan kita dapat menyaksikannya sendiri,
sudah banyak terjemah Al Quran 30 juz oleh beberapa ulama secara sendiri atau oleh
grup ulama.
Bahkan Al Quran sudah diterjemahkan ke semua bahasa bangsa yang
tergolong populasinya besar.
Tapi untuk
tafsir ayat Al Qur’an ternyata, belum semua ayat dapat ditafsirkan, sehingga
sesuai dengan apa yang dapat kita saksikan sehari-hari.
Misalnya QS
Annaml: 88 dan QS Annahl: 15 adalah salah satu contohnya. Khususnya untuk makna
kata “gunung” dan “fungsi sungai dan jalan” belum ditafsirkan sesuai dengan fakta
dan realitas, yang dapat kita saksikan bersama. Yang dapat kita temukan masih
terjemahan harfiahnya saja.
“Kamu lihat gunung-gunung itu, kamu
sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan.
(Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu;
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. QS Annaml: 88.
Dan Dia menancapkan gunung-gunung di
bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan)
sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk, QS Annahl: 15.
Pada awalnya,
karena sifat kritis terhadap ayat ini muncul hypotesa,
apakah ayat ini tergolong wahyu Allah yang mutasyabihaat.
Karena tiada gunung yang berjalan.
Sesuai terjemahan yang ada, masih berbeda dengan kenyataan yang kita lihat di alam nyata. Dan ke 2 ayat tersebut tidak singkron (tidak saling mendukung dalam menerangkan gunung).
Sesuai terjemahan yang ada, masih berbeda dengan kenyataan yang kita lihat di alam nyata. Dan ke 2 ayat tersebut tidak singkron (tidak saling mendukung dalam menerangkan gunung).
Dengan memperhatikan table catatan gempa yang dilansir bmkg.go.id dapat diketahui bahwa gempa kecil, sedang dan kadang gempa besar nyaris tiada henti terjadi. Frekwensinya pun hampir sama dengan petir. Lokasi ledakannya pun berpindah-pindah, sama seperti petir.
Catatan gempa tersebut dapat menjelaskan kepada kita bahwa gunung yang dimaksud oleh QS An Naml: 88 tersebut bukanlah gunung yang ada di kulit bumi, dan karena letaknya berada di perut bumi maka tidak lazim pula hal itu kita sebut gunung.
Pakar geologi cenderung menyebutnya lahar, larva atau magma, dan lempeng tektonik bumi. Dan belum ada pula pakar geologi yang berkata bahwa lahar atau lempeng bumi itu berjalan sebagaimana berjalannya awan. Mereka hanya mengatakan bergerak perlahan dalam beberapa mm saja dalam setahun.
Kini kesadaran kita perlu diperbaharui, tentang pergerakan lahar [saya tambahkan, gas] dan lempeng tektonik di perut bumi adalah dinamis bagai awan sebagaimana dimaksud QS An Naml: 88. Dan tingkat dinamika berjalannya lahar dan gas di perut bumi juga berkaitan dengan tingkat keseimbangan ekosystem di muka bumi.
Makin terganggu keseimbangan ekosystem di muka bumi maka keseimbangan di perut bumi juga ikut terganggu, perjalanan lahar, gas dan lempeng tektonik bumi semakin dinamis. Keseimbangan keduanya berkaitan, dan pemicunya berasal dari gangguan keseimbangan ekosystem di permukaan bumi oleh manusia.
Untuk QS An Nahl: 15 saya berikan alternatif tafsirnya dari :
Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk, QS An Nahl: 15.
Menjadi :
Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu dapat berkendaraan di jalan dan di sungai, QS An Nahl: 15.
Inspirasi
Catatan gempa tersebut dapat menjelaskan kepada kita bahwa gunung yang dimaksud oleh QS An Naml: 88 tersebut bukanlah gunung yang ada di kulit bumi, dan karena letaknya berada di perut bumi maka tidak lazim pula hal itu kita sebut gunung.
Pakar geologi cenderung menyebutnya lahar, larva atau magma, dan lempeng tektonik bumi. Dan belum ada pula pakar geologi yang berkata bahwa lahar atau lempeng bumi itu berjalan sebagaimana berjalannya awan. Mereka hanya mengatakan bergerak perlahan dalam beberapa mm saja dalam setahun.
Kini kesadaran kita perlu diperbaharui, tentang pergerakan lahar [saya tambahkan, gas] dan lempeng tektonik di perut bumi adalah dinamis bagai awan sebagaimana dimaksud QS An Naml: 88. Dan tingkat dinamika berjalannya lahar dan gas di perut bumi juga berkaitan dengan tingkat keseimbangan ekosystem di muka bumi.
Makin terganggu keseimbangan ekosystem di muka bumi maka keseimbangan di perut bumi juga ikut terganggu, perjalanan lahar, gas dan lempeng tektonik bumi semakin dinamis. Keseimbangan keduanya berkaitan, dan pemicunya berasal dari gangguan keseimbangan ekosystem di permukaan bumi oleh manusia.
Untuk QS An Nahl: 15 saya berikan alternatif tafsirnya dari :
Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk, QS An Nahl: 15.
Menjadi :
Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu dapat berkendaraan di jalan dan di sungai, QS An Nahl: 15.
Inspirasi
Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al
Qur'an) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat itulah
pokok-pokok isi Al Qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun
orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti
sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk
mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan
Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada
ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak
dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. QS
Ali Imran: 7.
“Betapa banyaknya negeri yang telah Kami
binasakan, maka datanglah siksaan Kami (menimpa penduduk) nya di waktu mereka
berada di malam hari, atau di waktu mereka beristirahat di tengah hari. Maka
tidak ada keluhan mereka di waktu datang kepada mereka siksaan Kami, kecuali
mengatakan: ‘Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim”. QS Ala’raf: 4-5
Maka masing-masing (mereka itu) Kami
siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan
kepadanya hujan batu kerikil (meteor) dan di antara mereka ada yang ditimpa
suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke
dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah
sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang
menganiaya diri mereka sendiri QS Alankabut: 40.
Katakanlah: "Dialah yang
berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu
atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan)
dan merasakan kepada sebahagian) kamu keganasan sebahagian yang lain.
Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih
berganti agar mereka memahaminya QS Alan’am: 65
Tidak ada komentar:
Posting Komentar