Selasa, 28 Agustus 2012

Panduan Memilih Pemimpin

Janganlah orang-orang mu'min mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mu'min. Barangsiapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa) Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu). QS Ali Imran: 28.

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mu'min. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)? QS An Nisa': 144.


Sesungguhnya yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum) Al Qur'an, benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali. Katakanlah: "Tuhanku mengetahui orang yang membawa petunjuk dan orang yang dalam kesesatan yang nyata". QS Al Qashash: 85.

Penerapan politik demokrasi yang kita terapkan kini, patut diapresiasi sebagai upaya menuju ke arah pemilihan yang lebih ideal. Memang belum sempurna, dari aspek pemilih dan yang dipilih.
Sebagian besar pemilih belum memadai ikhtiarnya dalam mengenali calon-calon yang ada. Masih dapat dipengaruhi atau disuap dengan uang atau suvenir murah. Dan ada juga yang belum menghayati ayat tersebut di atas. Karakteristik pemilih tersebut disiasati para kandidat dan tim kampanyenya dengan cerdik.

Karena masih berlangsung 9 tahun, sebagian besar kandidat terpilih masih kandidat yang lihai menata tim dan bahan kampanye. Yang bersinergi mempengaruhi warga dalam menentukan pilihan mayoritas. Model pemilihan langsung oleh warga yang berlaku sejak 2004 ini, memang lebih baik dari model yang diterapkan di masa sebelumnya. 


Pada masa yang akan datang sejalan dengan kemajuan teknologi informasi, peningkatan kuantitas kalangan menengah (wasatha) atau pemilih yang mulia, dan peningkatan kecerdasan dan kemakmuran warga, kita berharap hanya pemimpin yang benar-benar mulia yang terpilih.

Sambil berharap kandidat terpilih (yang masih berprilaku munafik dan fasik) insaf dalam periode jabatannya, maka persyaratan yang disebut ayat tersebut di atas, tetap wajib dilaksanakan umat, agar tidak terlepas dari pertolongan Allah dan tidak mengadakan alasan yang nyata bagi Allah untuk mendatangkan siksa dan bencana.

Potensi Bencana
Gunung Krakatau di selat sunda meletus kuat 27 Agustus 1883 jam 10.18 dan jam 10.20 Wib, menyebabkan goncangan dahsyat dan tsunami hingga ke pantai barat Amerika Serikat di Timur dan hingga Afrika Selatan di Barat, dan mencapai pantai Australia di Selatan, mematikan manusia 36.417 jiwa, 165 kampung musnah di Jawa bagian Barat, 132 kampung hancur berantakan di Tenggara Lampung di pulau Sumatera, dan memusnahkan harta benda yang banyak.

Anak gunung krakatau hingga kini terus meletup kecil-kecil, memancarkan pijar api ke udara. Akankah ia meledak dahsyat dalam waktu dekat. Dapat diketahui dengan mengamati perilaku kemusyrikan dan maksiat yang berlangsung kini. Bila ia meledak dahsyat, ada banyak orang yang menjadi korban berikut harta benda yang dikumpul-kumpul dalam beberapa tahun, dan banyak juga yang selamat berikut harta bendanya.

Namun kita dapat juga membatalkan ledakan dahsyat Gunung Krakatau berikutnya, dengan menghindari prilaku musyrik, maksiat dan berpartisipasi dalam mengembalikan keseimbangan ekosystem ke tahap yang lebih ideal dengan menanam pohon lebih banyak. Peluangnya tidak meledak dapat pula dipantau dari barometer penurunan suhu atmosfir atau udara di bumi.

Tidak ada komentar: