Kami sedang sibuk mempersiapkan Pilkada memilih Walikota Tanjung Balai. Menyusun jadwal dan tahapan pilkada. Menyusun anggaran biaya penyelenggaraan, menyelesaikan format formulir bukti dukungan bagi calon Walikota dan Wakil Walikota dari kalangan independent. Koordinasi dengan Sekda, Asisten Pemda dan Kadis Catatan Sipil dan Kependudukan agar mereka mempersiapkan data jumlah penduduk Kota Tanjung Balai, yang akan dipakai sebagai dasar menetapkan jumlah dukungan minimum yang harus disediakan calon Walikota/Wakil Walikota independent. Dan terberat lagi sibuk memutakhirkan daftar pemilih. Daftar pemilih banyak mengalami perubahan karena penduduk selalu gemar kawin, bercerai, wafat, tidak akur dengan lingkungan sehingga sering pindah-pindah rumah.
Jika ekonomi penduduk mapan, tentulah mereka memiliki rumah sendiri sehingga tidak banyak yang menempati rumah sewa. Sehingga daftar pemilih tidak banyak berubah, dan tidak banyak mengandung nama ganda.
Kalau soal kawin, sulit dikendalikan, sebab manusia keluar dari surga juga karena ingin kawin. Nenek moyang manusia setelah memakan buah khuldi, terangsang, pakaian terlepas, telanjang lalu diusir dari surga, dan diturunkan di planet bumi. Birahi nenek moyang manusia pertama sekali, dapat terpuaskan di bumi bertempat di Jabal Rahmah, yang terletak di Arafah, Mekkah, Saudi Arabia. Akibatnya manusia sudah milyaran orang kini hidup mendiami bumi. Dan hampir 200.000 orang kini hidup di Kota Tanjung Balai.
1 komentar:
assalamualaikum pak...
hahahaha...mantab kali penguraian yang digunakan tu pak...
Maju terus pantang mundur.....
Posting Komentar