Terima kasih Pak Husni Mubarak atas pidatonya, masyarakat luar sebelum pidato Anda tersebut belum mengetahui jadwal Pemilihan Umum ternyata September 2011. Dan telah menyatakan tidak akan mencalonkan diri kembali dalam pemilihan umum September mendatang, hal ini menjadi kabar gembira bagi Bangsa Mesir. Maka kelangsungan Bangsa Mesir dapat terjamin dengan itikad baik Pak Husni Mubarak ini.
Presiden Mesir Husni Mubarak Selasa malam 1-2-2011 berpidato 10 menit di tv |
Menjalankan pemerintahan mustahil bisa sempurna, sehingga semua rakyat bisa terpuaskan. Oleh karena itu penguasa yang kurang amanah memang tak boleh bertahan lebih dari 30 tahun, karena akan menjadi pemicu bencana berskala besar berupa pemusnahan 1 bangsa. Ini adalah sunnatullah yang wajib diadaptasi, dan diketahui umum agar dapat bertoleransi dengan hukum alam (sunnatullah) yang ditentukan Allah sejak awal penciptaan langit dan bumi. Sehingga tidak ada lagi penguasa yang memaksakan diri ingin terus berkuasa walau sudah berlalu 30 tahun. Hal ini tercantum dalam QS Ibrahim: 19-20.
Oleh karena itu para elite Mesir wajib sabar menunggu Pemilihan Umum, bulan September 2011 yang segera akan tiba. Transisi kekuasaan memang harus damai, dan lebih baik lewat Pemilihan Umum. Semua pihak di dalam negeri Mesir maupun elite internasional jangan konyol mencoba memperkeruh keadaan dalam negeri Mesir. Karena petaka setiap saat bisa juga menimpa Anda. Kekuasaan yang diktator lebih baik dari pada terjadi cheos. Keamanan dan ketertiban adalah modal utama keberadaan dan pertumbuhan suatu bangsa.
Demonstrasi di Lapangan At Tahrir Al Azhar sebaiknya bubar saja, kembalilah ke rumah masing-masing dengan tertib, lalu berta’awwuz dan istighfarlah. Kalian wajib sabar menunggu bulan September 2011 saat pemilihan umum digelar. Berikanlah suara Anda dengan benar kepada orang yang benar menurut Anda. Demokrasi masih berjalan di Mesir, Anda masih tetap menjadi penentu siapa yang akan menjadi penguasa.
Perlu dimengerti bahwa tentara dan polisi juga manusia biasa, mereka bisa juga bosan, lelah dan stres menjaga demonstran, berhari-hari.
Dalam situasi demikian emosi manusia mudah terpancing, sehingga berpeluang menampilkan kebuasan, yang akan merugikan semua Bangsa Mesir. Karena kebuasan sekolompok manusia terhadap manusia lainnya adalah 1 bentuk azab yang akan memicu bencana lebih dahsyat.
Dalam pidato selama 10 menit di televisi, Selasa malam, Presiden Mubarak tampak muram namun nada suaranya tetap tegar. Selain menolak mundur, mantan Komandan Angakatan Udara ini menegaskan tak akan mengungsi ke luar negeri.
“Ini tanah airku… Saya hidup di negara ini, saya telah berjuang dan mempertahankan negara ini, kedaulatan negara ini dan kepentingan negara ini. Di tanah Mesir saya akan meninggal. Sejarah yang akan menilai saya dan kita semua,” katanya.
Mubarak menyinggung demonstrasi saat memulai pidatonya dengan mengatakan generasi muda punya hak untuk menggelar demonstrasi damai. Namun, nada suaranya berubah menjadi tuduhan dengan mengatakan para demonstran dimanfaatkan oleh orang-orang yang berupaya menjatuhkan pemerintah.
Mubarak mengatakan mesti tak terjadi gelombang demonstrasi, dirinya tetap tak akan mencalonkan diri lagi untuk masa jabatan keenam pada pemilu mendatang yang dijadwalkan September. Selama ini, para pejabat Mesir selalu mengindikasikan Mubarak akan mengejar periode keenam kepresidenannya pada pemilu mendatang.
Ia mengatakan di sisa masa jabatan yang tujuh bulan ini dirinya akan ‘memenuhi tuntutan rakyat’, yakni melakukan langkah-langkah bagi transisi kekuasaan secara damai. Pidato ini disampaikan Mubarak setelah menerima utusan khusus Presiden Obama, Frank Wisner.
Di Gedung Putih, setelah Mubarak berpidato, Obama mengatakan dirinya telah berbicara dengan Mubarak. Obama mengatakan kepada Mubarak dirinya mengatakan status quo tak bisa bertahan dan perubahan harus dilakukan. Obama mengatakan transisi kekuasaan harus dilakukan dengan damai, yang dimulai dari sekarang dan harus merangkul oposisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar