Rabu, 21 Oktober 2009

INDONESIA TUNJUKKAN BAGAIMANA ISLAM BERDEMOKRASI

Tokoh reformasi Amien Rais mengatakan Indonesia membuktikan Islam dapat berjalan selaras dan seiring dengan demokrasi. Indonesia berpenduduk muslim terbesar dapat melaksanakan pemilihan umum presiden dan wakil presiden secara langsung pada tahun 2004 dan 2009 dengan lancar, aman dan damai meskipun masih ada kekurangan dan kelemahan dalam pelaksanaannya.

Bahkan Indonesia sudah memasuki fase pemilihan untuk gubernur, bupati atau wali kota secara langsung oleh rakyat, ujar Amin Rais dalam kuliah umumnya bertemakan "Islam and Democracy: Indonesian Perspective and Experience" di Bratislava, Slovakia, Selasa (21/10).

Sekretaris Satu Bidang Media KBRI Bratislava, Wanton Saragih Sid, kepada koresponden Antara London, Rabu mengatakan kuliah umum yang diselenggarakan KBRI Bratislava bekerja sama dengan Universitas Ekonomi Bratislava, Slovakia. Kuliah umum itu dihadiri pula Duta Besar Harsja Joesoef dan diplomat dari perwakilan asing negara sahabat, Friends of Indonesia, pemerhati Islam dan demokrasi serta sekitar 300 mahasiswa dari Universitas Ekonomi dan Universitas Comunius, yang merupakan universitas terkemuka di Slovakia.

Amin Rais mengatakan hal ini menjadi fenomena di kalangan pengamat politik, karena secara jelas Indonesia dapat menjadi rujukan untuk menjawab adanya keraguan beberapa kalangan sebelumnya bahwa Islam dapat selaras dengan demokrasi. Demokrasi di Indonesia saat ini sudah melalui proses dan pengalaman yang panjang dari penerapan demokrasi parlementer pada awal kemerdekaan, demokrasi terpimpin hingga sistem demokrasi saat ini dimana Pancasila merupakan dasar dan ideologi negara.

Demokrasi saat ini sejalan dengan gagasan para pendiri bangsa dan adanya toleransi dari mayoritas muslim pada masa pembentukan Negara Kesatuan RI untuk memilih demokrasi sebagai sistem politik yang cocok bagi Indonesia. Sementara itu, Duta Besar RI untuk Slovakia, Harsha E. Joesoef menyatakan melalui kegiatan ini Indonesia ingin berbagi pengalaman dengan negara-negara sahabat mengenai pelaksanaan dan kehidupan demokrasi di Indonesia, yang merupakan Negara demokrasi terbesar ketiga di dunia.

Para mahasiswa semakin antusias mengikuti jalannya kuliah umum ketika Duta Besar Harsha menyatakan
, menyediakan empat souvenir khas Indonesia bagi empat penanya pertama. Wanton Saragih Sid mengatakan kegiatan kuliah umum Prof. Dr. Amin Rais di Slovakia untuk mengawali rangkaian kunjungan ke beberapa negara Eropa khususnya di Austrian Academy of Sciences dan Vienna University, Wina, Austria dan Jerman.

Usai kuliah umum, KBRI Bratislava menampilkan pagelaran berupa tarian dan presentasi makanan Indonesia seperti bakmi goreng, nasi goreng dan kue-kue jajan pasar sebagai penutup acara, demikian Wanton Saragih Sid. ant/taq
dikutip dari Republika 21-10-2009

Tanggapan Zulfahmi
Pak Amien agar niat baik Bapak mempelopori reformasi tidak berbalik arah menjadi tuduhan Pak Amien pelopor perpecahan Indonesia, seperti isu federalisme 2003 yg lalu walaupun isu itu berasal dari Faisal Basri tapi nama baik Bapak terlanjur berkurang sedikit karenanya, walaupun belakangan Bapak melakukan klarifikasi, tapi elite memanfaatkan isu itu, sudah turut mengurangi nilai election Bapak pada saat Pilpres 2004.

Oleh karena itu saya mohon, agar Bapak turut meminta SBY dan DPR FPAN meninjau kembali porsi perimbangan Dana Bagi Hasil (DBH) penerimaan PPh Pasal 25/29 perorangan dan PPh Pasal 21 dari 20% menjadi 90% seperti yg sudah diterapkan untuk Pajak Bumi dan Bangunan.

Karena pemerintah pusat sudah cukup gemuk penerimaannya dari PPN, PPh Badan, Dividen BUMN dan Bea Masuk impor, cukai rokok tembakau dan alcohol serta dari Pungutan Negara dari Royalti Perikanan.

Dan peningkatan PAD tsb harus digunakan Pemda menambah panjang jalan provinsi dan jalan kabupaten. Sehingga potensi ekonomi daerah terisolir dapat diberdayakan. Sehingga negeri kita bisa meraih baldatun tayyibatun warabbun ghafur itu.



Tidak ada komentar: