REPUBLIKA, 31-12-2010
Menurut sumber-sumber terpercaya Arab Saudi, banjir yang melanda sejumlah wilayah kota Suci Makkah di barat daya negara ini meminta tiga korban jiwa.
Seperti dilaporkan IRNA, hujan lebat di Makkah yang mulai sejak kemarin malam juga memutus sejumlah jalan, memaksa sekolah libur, menimbulkan kekacauan lalu lintas kota dan penangguhan sejumlah penerbangan di bandara internasional Jeddah yang terletak 75 km dari Makkah.
Sejumlah laporan juga menyebutkan dewan pertahanan kota Arab Saudi bersama instasi terkait mengumumkan kondisi darurat di wilayah barat daya negara ini akibat tingginya curah hujan.
Mengingat banyaknya genangan air dan kemungkinan banjir di kota Jeddah yang berada di pinggir pantai Laut Merah maka pemerintah Riyadh menginstruksikan kepada departemen kesehatan untuk membentuk 13 balai pengobatan darurat guna mengobati korban banjir.
Para pejabat kota ini berusaha mencegah mimpi buruk tahun lalu akibar bencana banjir yang menelan korban seratus jiwa. Jeddah merupakan kota kedua setelah Riyadh yang menanggung kerugian jutaan dolar akibat bencana banjir tahun 2009.
Pendapat Zulfahmi
Pemanasan suhu global semakin mengancam keselamatan manusia. Upaya menghambat pemanasan belum dilaksanakan dengan niat baik dan cara-cara yang benar. Padang pasir di Arab Saudi harus segera ditanami pohon. Pupuk berlable google dapat menyuburkan tanah padang pasir, sehingga perkebunan di padang pasir pun sebenarnya dapat diatasi. Penghasilan besar dari kenaikan harga minyak bumi yang sudah mencapai $ 100/barrel harus dibelanjakan menanam pohon korma, misalnya, di kawasan padang pasir Arab Saudi. Penanaman pohon harus dilakukan di setiap tanah terlantar termasuk padang pasir pun. Agar bumi dapat kembali sejuk seperti pada masa Adam.